Shalat Istisqo Di Lapangan Sukamulia Timur

desa sukamulia timur
Musim kemarau masih enggan berlalu.  Debit air yang semakin berkurang di berbagai tempat tak bisa terelakkan, bahkan air sumur penduduk pun mengering.  Karena itulah, warga Sukamulia melakukan shalat Istisqo memohon turun hujan.

Kemarau panjang yang terjadi merupakan dampak dari peristiwa pemanasan global. Hal itu  menyusul setelah terjadinya over acting dari pemanfaatan pepohonan kayu di kawasan hutan yang tanpa terncana, jauh dari kaedah pembangunan berwawasan lingkungan. Dampaknya semakin terasa dari hulu hingga ke hilir, malah di bagian belahan gumi Patuh Karya Lombok Timur bagian selatan.

Rahmat dan bala’ dari Allah Swt sedang berlaku di belahan dunia termasuk di bumi seribu masjid ini, adalah   suatu keniscayaan yang menuntut bagi warganya untuk merenung kembali, merefleksi jiwa dan jati diri.  Secara jujur  diakui bahwasanya kita  telah banyak alpa dari kearifan alam semesta yang betapa banyak sudah mendatangkan manfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Karena itulah,  diiniasi oleh pemuka agama di Kecamatan Sukamulia, dilakukan shalat Istisqo (shalat mohon hujan) di Lapangan Umum Sukamulia, Rabu (07/10/15) lalu.  Ratusan  lebih warga masyarakat dari ragam komunitas, jenis kelamin, profesi, pemerintah dan swasta dari  ikut Shalat Istisqo.

Bertindak sebagai Imam Shalat Istisqo adalah Kepala KUA Kecamatan Sukamulia, Khairil Anwar, S.Hi., pengkhotbah disampaikan oleh Haji Zainuddin Badrun, S.S., yang menjelaskan kaifiat shalat Istisqo adalah Ustadz Munawir, MA (seorang Guru Agama) dari SMN 1 Sukamulia,

Dalam khotbahnya,  Haji Zainuddin Badrun mengatakan,  manusia harus  senantiasa merendahkan diri, bertaubat, beribadah dan berdo’a kepada Allah Swt agar segala permasalahan yang kita hadapi di musim kemarau ini cepat berlalu. “Semoga hujan yang diharapkan segera turun dan menyirami  bumi beserta isinya untuk kemudian dikelola dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” katanya.

Zainuddin mengatakan, dengan datangnya hujan, beragam masalah yang ada bisa segera teratasi. Mulai dari kekeringan parah, hingga kebakaran hutan yang terjadi di Sembalun beberapa waktu lalu. Tak lupa jamaah menyelipkan doa untuk masyarakat Sumatera dan Kalimantan yang menjadi korban kabut asap.

“Semua yang terjadi berasal dari perbuatan kita, mari semua tobat massal, Kita sedang diuji   oleh pencipta, mari semua introspeksi diri,” katanya mengingatkan.

Ditemui secara khusus, kepada Duta Selaparang, Khairil Anwar menyampaikan bahwa acara diikuti para siswa dan seluruh kepala sekolah dari SD hingga SMA se kecamatan Sukamulia, Kepala UPTD,  Camat,  Kepala Desa,  Kapolsek, Koramil dan warga masyarakat lainnya dilibatkan.

Menurutnya,  ketika menghadapi berbagai ujian dan cobaan di musim kemarau ini jalan yang ditunjukkan untuk cepat keluar dari permasalahan adalah dengan shalat Istisqo. Beetaubat, introsfeksi diri,  berdo’a dan mendengar tausyiah lewat penyampaian khotbah  merupakan rangkaian acara Shalat Istisqo yang dimulai pukul 08.00 wita itu.

Khairil Anwar mengapresiasi, shalat Istisqo ini juga diniatkan bagi warga masyarakat yang dilanda kebakaran di daerah Sumatera, Kalimantan dan warga masyarakat  di daerah yang dilanda kekeringan. “Semoga acara shalat Istisqo tidak saja di Sukamulia, tetapi menyusul juga diadakan di tempat lain,” harap KUA Teladan 2015 ini.

sumber
Previous
Next Post »